Jakarta - Tingkat kecepatan penjualan atau sales
velocity properti rumah bekas di Jakarta rata-rata sangat cepat terjual.
Berdasarkan hasil survei, sales velocity rumah atau jangka waktu sejak
rumah ditawarkan sampai rumah terjual rata-rata membutuhkan waktu kurang dari 3 bulan.
Demikian hasil survei harga properti residensial di pasar sekunder (rumah bekas) untuk wilayah Jakarta pada Triwulan IV-2012 oleh Bank Indonesia (BI) dikutip detikFinance, Selasa (26/2/2013)
"Menurut wilayah, penjualan tercepat terjadi di wilayah cakupan survei Jakarta Pusat (Kemayoran dan Menteng) diikuti oleh wilayah Jakarta Barat. Berdasarkan segmen rumah, rumah yang sangat cepat terjual adalah rumah untuk segmen atas (mewah)," jelas survei BI.
Sebagian besar reponden berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan penjualan properti residensial di pasar sekunder adalah view, fasilitas, kenyamanan, keamanan, harga jual, dan lokasi.
Survei itu juga menunjukan fasilitas KPR dan dan pembayaran secara tunai bertahap masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti di pasar sekunder.
"Hasil survei mengindikasikan bahwa sebagian konsumen (70,97%) memilih Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan pembayaran secara tunai (16,13%) dalam melakukan transaksi pembelian properti sekunder," jelas survei tersebut.
Selain itu kemudahan mengakses fasilitas KPR dan tingkat suku bunga KPR yang mulai menurun semakin dimanfaatkan oleh konsumen dalam melakukan transaksi pembelian rumah terutama pada rumah segmen menengah (54,55%).
"Di samping melalui fasilitas KPR dan pembayaran secara tunai, hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 12,90% konsumen memilih melakukan pembelian dalam bentuk tunai bertahap," jelas BI.
Survei properti residensial untuk pasar sekunder oleh BI dilakukan sejak triwulan I-2011 terhadap responden di lima wilayah Jakarta antaralain Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Citra Garden), Jakarta Timur (Menteng Metropolitan, Pulo Mas dan Jatinegara Baru), Jakarta Selatan (Pondok Indah, Cilandak/Pasar Minggu dan Tebet), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Sunter dan Pluit), dan Jakarta Pusat (Menteng, Cempaka Putih dan Kemayoran).
Dalam survei ini untuk katagori rumah menengah adalah rumah dengan luas bangunan 80-150 m2, rumah besar dengan luas di atas 150 m2.
sumber
Demikian hasil survei harga properti residensial di pasar sekunder (rumah bekas) untuk wilayah Jakarta pada Triwulan IV-2012 oleh Bank Indonesia (BI) dikutip detikFinance, Selasa (26/2/2013)
"Menurut wilayah, penjualan tercepat terjadi di wilayah cakupan survei Jakarta Pusat (Kemayoran dan Menteng) diikuti oleh wilayah Jakarta Barat. Berdasarkan segmen rumah, rumah yang sangat cepat terjual adalah rumah untuk segmen atas (mewah)," jelas survei BI.
Sebagian besar reponden berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan penjualan properti residensial di pasar sekunder adalah view, fasilitas, kenyamanan, keamanan, harga jual, dan lokasi.
Survei itu juga menunjukan fasilitas KPR dan dan pembayaran secara tunai bertahap masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti di pasar sekunder.
"Hasil survei mengindikasikan bahwa sebagian konsumen (70,97%) memilih Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan pembayaran secara tunai (16,13%) dalam melakukan transaksi pembelian properti sekunder," jelas survei tersebut.
Selain itu kemudahan mengakses fasilitas KPR dan tingkat suku bunga KPR yang mulai menurun semakin dimanfaatkan oleh konsumen dalam melakukan transaksi pembelian rumah terutama pada rumah segmen menengah (54,55%).
"Di samping melalui fasilitas KPR dan pembayaran secara tunai, hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 12,90% konsumen memilih melakukan pembelian dalam bentuk tunai bertahap," jelas BI.
Survei properti residensial untuk pasar sekunder oleh BI dilakukan sejak triwulan I-2011 terhadap responden di lima wilayah Jakarta antaralain Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Citra Garden), Jakarta Timur (Menteng Metropolitan, Pulo Mas dan Jatinegara Baru), Jakarta Selatan (Pondok Indah, Cilandak/Pasar Minggu dan Tebet), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Sunter dan Pluit), dan Jakarta Pusat (Menteng, Cempaka Putih dan Kemayoran).
Dalam survei ini untuk katagori rumah menengah adalah rumah dengan luas bangunan 80-150 m2, rumah besar dengan luas di atas 150 m2.
sumber