Singapura masih menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang potensial. Konsumen asal Indonesia tercatat menjadi pembeli terbesar dari luar negeri untuk proyek Marina Bay Suites di kawasan pusat bisnis Marina Bay, Singapura.
Lima belas pembeli terakhir pembeli Marina Bay Suites berasal dari Indonesia.-- Thomas Tan
Thomas Tan, Direktur Pemasaran untuk Hunian Raffles Quay Asset
Management (RQAM), perusahaan pengelola aset pembangunan Marina Bay
Financial Centre di Singapura, menyebutkan, 15 pembeli terakhir pembeli
Marina Bay Suites berasal dari Indonesia.
Marina Bay Suites terdiri atas 221 unit, sejumlah 218 unit apartemen seluas 146 meter persegi (m2)-250 m2. Harga jual apartemen itu di kisaran 4,6 juta dollar Singapura-9,5 juta dollar Singapura. Pemasaran apartemen eksklusif Marina Bay Suites di kawasan itu telah mencapai 78 persen dari total 221 unit. Sekitar 50 persen pembeli dari luar Singapura.
Dari total konsumen luar negeri, pembeli asal Indonesia melebihi 30 persen, Malaysia sekitar 20-30 persen, dan China dibawah 20 persen. Kawasan Marina Bay diarahkan untuk menunjang pertumbuhan kawasan bisnis di Singapura.
Lahan berasal dari reklamasi pantai yang dilakukan pemerintah Singapura sekitar tahun 1970-an. Sebanyak 360 ha areal ditujukan bagi perluasan pusat bisnis Singapura, ditunjang dengan pembangunan gedung-gedung pencakar langit dengan pemandangan laut dan kota. (sumber: Kompas.Com)
Marina Bay Suites terdiri atas 221 unit, sejumlah 218 unit apartemen seluas 146 meter persegi (m2)-250 m2. Harga jual apartemen itu di kisaran 4,6 juta dollar Singapura-9,5 juta dollar Singapura. Pemasaran apartemen eksklusif Marina Bay Suites di kawasan itu telah mencapai 78 persen dari total 221 unit. Sekitar 50 persen pembeli dari luar Singapura.
Dari total konsumen luar negeri, pembeli asal Indonesia melebihi 30 persen, Malaysia sekitar 20-30 persen, dan China dibawah 20 persen. Kawasan Marina Bay diarahkan untuk menunjang pertumbuhan kawasan bisnis di Singapura.
Lahan berasal dari reklamasi pantai yang dilakukan pemerintah Singapura sekitar tahun 1970-an. Sebanyak 360 ha areal ditujukan bagi perluasan pusat bisnis Singapura, ditunjang dengan pembangunan gedung-gedung pencakar langit dengan pemandangan laut dan kota. (sumber: Kompas.Com)