Mengapa Nilai Appraisal Bank Bisa Lebih Rendah? Ini Penjelasan Lengkapnya
Nilai appraisal bank sering membuat calon debitur terkejut, terutama jika angka yang keluar lebih rendah dari harga pasaran atau harga yang ditawarkan penjual. Namun sebenarnya, appraisal bank tidak mengikuti harga pasaran bebas. Bank menggunakan standar penilaian internal demi menjaga keamanan kredit.
Appraisal bank selalu mengutamakan keamanan kredit, bukan harga iklan atau penawaran penjual.
Hasil appraisal sangat menentukan besaran plafon yang akan diberikan. Karena itu memahami penyebabnya adalah hal penting sebelum mengajukan KPR atau take over.
Apa Penyebab Nilai Appraisal Lebih Rendah?
1. Data Transaksi Historis
Bank memakai data transaksi resmi, bukan harga iklan. Jika riwayat transaksi rendah, appraisal turun.
2. Kondisi Fisik Properti
Bangunan tua, butuh renovasi, akses sempit, atau lingkungan kurang mendukung akan menurunkan nilai.
3. Legalitas Kurang Kuat
Sertifikat, PBG/IMB, atau batas tanah bermasalah otomatis menurunkan nilai appraisal.
4. Standar Risiko Bank Berbeda
Bank A bisa menilai rendah, sementara Bank B bisa memberi angka lebih tinggi.
5. Harga Pasaran Tidak Realistis
Harga iklan sering dinaikkan oleh penjual. Bank tidak mengacu pada angka tersebut.
