Jakarta -Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan
konvensional terus merangkak naik rata-rata mencapai 13%. Kenaikan ini
tentu memberatkan nasabah. KPR Syariah mungkin bisa menjadi pilihan.
Hermansah (40), salah satu nasabah PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengaku, memilih pembiayaan rumah melalui KPR Syariah dinilainya lebih menguntungkan. Cicilan rumah per bulan pun tidak dibebani biaya kenaikan bunga (imbal hasil) yang dalam perbankan konvensional terus naik.
"Meringankan, tidak kena fluktuasi tingkat suku bunga apalagi ekonomi dunia sangat mempengaruhi perekonomian nasional jadi kecenderungan tingkat suku bunga fluktuasinya tinggi. KPR Syariah memberikan keuntungan buat nasabah, tidak memberatkan jadi spend money tiap bulan jelas," ujar warga Perumahan Nuansa Asri, Cinangka, Depok, Jawa Barat kepada detikFinance, Senin (25/8/2014).
Hermansah (40), salah satu nasabah PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengaku, memilih pembiayaan rumah melalui KPR Syariah dinilainya lebih menguntungkan. Cicilan rumah per bulan pun tidak dibebani biaya kenaikan bunga (imbal hasil) yang dalam perbankan konvensional terus naik.
"Meringankan, tidak kena fluktuasi tingkat suku bunga apalagi ekonomi dunia sangat mempengaruhi perekonomian nasional jadi kecenderungan tingkat suku bunga fluktuasinya tinggi. KPR Syariah memberikan keuntungan buat nasabah, tidak memberatkan jadi spend money tiap bulan jelas," ujar warga Perumahan Nuansa Asri, Cinangka, Depok, Jawa Barat kepada detikFinance, Senin (25/8/2014).
Herman menjelaskan, cicilan KPR yang diambilnya memiliki tenor 132 bulan atau 11 tahun senilai Rp 2,8 juta per bulan selama 5 tahun pertama. Tahun ke-6 hingga ke-11 naik tipis menjadi Rp 3 juta per bulan. Bandingkan dengan bunga KPR konvensional yang terus berfluktuasi.
Herman mengambil skema KPR Top Down yaitu cicilan di tahun 1-5 sebesar Rp 2,8 juta dan tahun ke-6-11 naik menjadi Rp 3 juta per bulan.
Dengan harga rumah baru senilai Rp 240 juta ini, Herman hanya membayar uang muka atau Down Payment (DP) sebesar Rp 24 juta atau hanya 10% saja.
"Saya sudah ambil KPR selama 2 tahun. Cicilan KPR Syariah BSM dari awal ambil sampai sekarang nggak naik. Saya ambil KPR yang 5 tahun tetap, tahun 6-11 naik Rp 200 ribu, ini skema top down," katanya.
Ada lagi, kata Herman, skema lainnya yaitu pembayaran cicilan per bulan tetap hingga tahun terakhir atau ke-11 yaitu sebesar Rp 3 juta untuk harga rumah Rp 240 juta dan uang muka Rp 24 juta.
"Ada juga skema bayar sampai lunas sama nggak berubah cicilannya. Yang skema kedua itu cicilannya bayarnya lebih mahal sedikit," tandasnya.
(drk/ang)
Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance